Rasionalitas Ilmu Hudluri Memantik Penalaran Kritis dalam Diskusi Pakar XI

Selasa (16/04/2019) – Sehari jelang pemilihan umum yang diwarnai dinamisme tensi politik, Jurusan Akidah dan Filsafat justru sibuk merancang lahirnya penalaran kritis dalam Diskusi Pakar XI. Tema yang diusung kali ini adalah “Rasionalitas Ilmu Hudluri” yang coba didekati dari perspektif rasionalisme atas empirisme dan objektivitasnya.

Acara diskusi yang berlangsung di Lantai 2 Jurusan Akidah dan Filsafat Islam di lingkungan IAIN Syekh Nurjati ini menghadirkan 17 dosen dari 3 Fakultas; UAD, Syariah dan Tarbiyah. Selain itu, acara Diskusi Pakar XI berjalan mulai pukul 09.30 – 14.00 WIB.

Tema khusus yang dirancang untuk mengumpulkan para ahli di bidang ushuluddin, adab, dakwah, tarbiyah dan syariah dalam sebuah diskusi ilmiah ini dihangatkan dengan kehadiran 3 narasumber sekaligus. Narasumber pertama adalah Dr. H. Ahmad Asmuni, MA yang merupakan pakar filsafat Islam, kemudian ada Dr. Siti Fatimah, M.Hum yang merupakan pakar filsafat Barat dan Wakhit Hasim, M.Hum sebagai pecinta filsafat.

Ketiga perspektif yang dihadirkan oleh masing-masing narasumber ini memang bertujuan untuk dipertemukan dalam rangka menggeneralisir ataupun mencoba mencari pendekatan baru terkait ilmu hudluri. Sehingga, pendekatan saintifik, kajian filsafat sebagai sebuah disiplin ilmu, dan filsafat Islam menemukan satu titik kontinumnya. Dimana kemudian ilmu hudluri perlu dipertegas terkait soalan objektivitasnya, bukan sekedar rasionalitas. Karena masing-masing paradigma keilmuan, memiliki validitasnya tersendiri. Apalagi sumber utama ilmu itu tidak hanya didapatkan dari rasionalisme, tapi juga dari empirisme yang dikaji sedemikian rupa agar layak disebut sebagai sebuah teori.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top