Chairul Anam, salah satu mahasiswa Jurusan Filsafat Agama berhasil memenangkan lomba menulis puisi pada Ajang Kreativitas Mahasiswa FUAD (AKAD) yang diselenggarakan pada 13 Maret 2020 lalu. Selain dikenal memiliki prestasi akademik yang baik, mahasiswa yang lebih akrab dipanggil dengan nama Anam ini juga dikenal sebagai seorang penyair jenius sekaligus juga kreatif. Maka tak heran jika puisi karyanya ini mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari para juri dan penggemarnya.
Penasaran dengan isi karya puisinya kali ini? Berikut ini penggalan puisi yang diikutsertakan dalam lomba dan dibacakan secara langsung oleh Anam. Simak kutipannya, di bawah ini:
PADA HARI RINDU KU TURUT AYAH KE KOTA
Pada hari rindu kuturut ayah ke kota
Siap pasang dada jual pangan harga murah
Hey!
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Kau terkutuk
Kutetapkan hari ini hari rindu
Kukenang musim ketiga setelah harga padi bercanda
Biasanya ayah membawaku ke kota
Mencari gelak-tawa kehidupan tanpa sisi manusia
Rumus perhitungan harga cukup sederhana
Selusin dasi sebanding satu musim keringat ayah
Dan sekarang musim penghujan
Siklus ayah dan teman-teman menanam hutang
Bunga bank lebih subur ketimbang padi
Ia selalu mekar dan tak kenal layu
Pada hari rindu kuturut ayah ke kota
Siap pasang dada jual pangan harga murah
Hey!
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Kau terkutuk
Di desa, khayalan adalah sarapan pagi
yang dibiarkan sampai malam
Tak ada yang terbuang siasia
Bahkan mimpi terjual habis di peraduan kota
Di desa, kontruksi hidup digantung tanya
Lebih dari jaring laba-laba
Kami terikat tanpa mata
Pada hari rindu kuturut ayah ke kota
Siap pasang dada jual pangan harga murah
Hey!
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Kau terkutuk
Pingback: child porn