Selasa (19/03/2019) – Jurusan Akidah dan Filsafat Islam terus tingkatkan komitmen untuk mengawal kemajuan ilmu-ilmu teologis, sosial kemasyarakatan dan filsafat sebagai bagian dari wilayah kajiannya. Tentu saja dengan menghadirkan tema-tema kajian yang selalu menarik, kontemporer sekaligus berwawasan global tanpa meninggalkan unsur historis yang melekat di dalamnya Hal ini dibuktikan melalui penyelenggaraan agenda rutin bulanan yang diberi tajuk “Diskusi Pakar”. Kali ini, diskusi pakar sudah memasuki putaran ke sepuluh yang sekaligus menginjak di tahun kedua penyelenggaraannya.
Tema Diskusi Pakar ke-X ini mengangkat tajuk tentang “Cirebon 1681-1945: Dinamika Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya”. Hadir sebagai pemateri diskusi adalah Dr. Eva Nur Arovah, M.Hum dan didampingi oleh Wakhit Hasim, M.Hum selaku moderator diskusi.
Tema Diskusi Pakar yang mencoba mengetengahkan potret tentang dinamika politik, ekonomi dan sosial di Cirebon ini menjadi kajian penting sekaligus juga berharga untuk dipahami oleh civitas akademika yang ada di Cirebon. Minimalnya untuk dijadikan sebagai insight tentang apa yang terjadi di Cirebon sejak masa kedatangan VoC, Hindia Belanda, penjajahan Jepang sampai mendapatkan kemerdekaan. Terutama yang berhubungan dengan eksploitasi ekonomi, proses pembangunan, kemudian bagaimana kemudian agama dan pendidikan dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan para penjajah di Cirebon. Sehingga Cirebon menjadi pusat multikulturalisme paling penting di Indonesia, sebagai konsekuensi cairnya kebudayaan di sana.
Tema yang diangkat dari tesis Dr. Eva ini sangat menarik dan berhasil memantik semangat dari peserta diskusi yang berasal dari kalangan dosen dan mahasiswa yang berjumlah kurang lebih sekitar 60 orang yang memenuhi Ruang Jurusan Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Syekh Nurjati di Jalan By Pass – Sunyaragi Cirebon.